Monday, August 9, 2010

Berpakain Tetapi Telanjang?

BERPAKAIAN TETAPI TELANJANG?
1. Dari Ummu Salamah r.a :pada suatu malam Rasululllah SAW bangun tidur lalu berkata :”Tiada Tuhan selain Allah,fitnah apa yang diturunkan pada malam ini?.pusaka apa yang diturunkan pada malam ini?siapakah orang yang telah membangunkan para penghuni kamar?Berapa banyak perempuan berpakaian di dunia tetapi telanjang kelak di hari akhirat?”(HR.Al Bukhari)
2. Dari Abu Hurairah r.a,:Rasulullah saw bersabda :”Ada dua kelompok penghuni neraka yang belum pernah kulihat,Pertama,sekelompok yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyiksa orang lain.Kedua,perempuan yang berpakain tetapi sebenarnya mereka telanjang,mereka seperti punuk unta dan berlenggak-lenggok,Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya,padahal wangi surga bisa tercium dari jarak perjalanan sekian…………”(HR.Muslim)

Kedua hadist diatas menyoroti dua kelompok berbahaya yang mengancam keutuhan dan ketentraman masyarakat karena mereka menyalakan api fitnah ditengah masyarakat.Mereka dengan sifat yang dimiliki,dinilai sebagai calon penghuni neraka dan tamu Kehormatan Neraka Jahannam.Mereka juga diharamkan mendapat kenikmatan surga dan wanginya.
Kedua kelompok itu adalah:Pertama,mereka yang suka melemparkan tuduhan kepada rakyat yang tak bersalah,lalu mencambuk dan menyakiti mereka dengan berbagai bentuk siksaan,kejahatan,dan permusuhan.Terlebih lagi kepada mereka yang mengatakan :Allah adalah Tuhanku.
Kedua,sekelompok perempuan yang memiliki sifat-sifat yang nista,memperlihatkan aurat,tidak menjaga kesucian diri,mengembuskan fitnah kepada orang-orang yang beriman,memikat hati kepada orang yang lemah iman,dan membangkitkan syahwat dengan cara yang tidak benar.Mereka hanya menunggu murka Allah swt. Dan laknat seluruh penghuni bumi.!!!
Mudah-mudahan kita tidak termasuk kedalam kedua kelompok tersebut.Amin………!
Dan saya harap bagi yang membaca artikel-artikel saya untuk meninggalkan komentar…….
Sumber :100 Pesan Nabi untuk Wanita Salihah karya Badwi Mahmud Al-Syaikh.