1.
Pengertian
Pendidikan
Dalam bahasa arab istilah yang
mendekati dan tepat tentang arti pendidikan
adalah tarbiyah (تَرْبِيَةْ) istilah tarbiyah berakar dari tiga kata, yakni pertama, dari
kata rabba>-yarbu> (رَبَّا
يَرْبُوْ) yakni bertambah dan tumbuh. Kedua, kata rabiya>-yarba> (رَبِّى
يَرْبَى) yang berarti tumbuh dan berkembang. Dan ketiga, kata rabba>-yarubbu (رَبَّا
يَرُبُّ) yang berarti
memperbaiki. Kata al
rab (اَلرَّبْ) juga
satu akar kata tarbiyah dan berarti mengantarkan sesuatu kepada kesempurnaan
secara bertahap atau membuat sesuatu
mencapai kesempurnaannya secara berangsur-angsur.[1]
Jadi pendidikan dapat diartikan
sebagai proses perubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, perbuatan,
mendidik.[2]
2.
Pengertian
Akhlak
Kata akhlak atau khuluk banyak
dijumpai dalam al-qur’an dan hadist. Dalam dewasa ini akhlak merupakan pondasi
yang sangat penting, mengingat Islam menaruh perhatian besar terhadap akhlak.
Sebagai contoh surat
Al Qalam ayat 4 :
وَإِنَّكَ
لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi
pekerti yang luhur” (Q.S Al Qalam:4).[3]
Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh
Imam Tirmidzi dengan sanadnya Abu Huraira r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda:
اَكْمَلُ الْمُؤْ مِنِيْنَ اِيْمَا نًا احَسَنُهُمْ خُلُقًا.
Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah yang paling baik akhlaknya.[4]
Istilah yang dipakai dalam al-Quran
dan al hadist mengandung arti yang sama dari segi bahasa, sehingga kata akhlak berasal dari
bahasa arab, bentuk jamak dari khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabiat. Akhlak
merupakan kebiasaan kehendak seseorang bila dibiasakan secara terus menerus,
maka kebiasaan itu disebut akhlak.[5]
Menurut Imam Al Ghazali akhlak adalah
عِبَارَةُ
عَنْ هَيْئَةِ فِى النَّفْسِ رَا سِخَةُ عَنْهَا تَصْدُرُ اَلاْ فَعَالُ بِسُهُوْ
لَةٍ وَ يُسْرٍ مِنْ عَيْرِ حَا جَةٍ اِ لَى فِكْرٍ وَرُؤْيَةٍ
Sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan
macam-macam perbuatan dengan gampang dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.[6]
Dalam mu’jam al-wasith di sebutkan
bahwa ilmu akhlak adalah :
اَلْعِلْمُ مَوْ ضُوْ
عَةُ اَحْكَامُ قِيْمَتُهُ تَتَعَدُّقُ بِهِ اَ لأَ عْمَالُ اَلَّتِى تُوْ ضَفُ
بِا لَحَسَنِ وَاْلَقُبْحِ
Ilmu yang objek pembahasannya adalah tentang
nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan
dengan baik atau buruk.[7]
Menurut Muhammad bin Ali Asy-Syarif al jurjani
Mendefinisikan akhlak adalah istilah bagi sesuatu sifat yang tertanam dalam diri, yang darinya terlahir
perbuatan-perbuatan dengan mudan dan ringan, tanpa perlu berfikir dan merenung. Jika dari sifat tersebut terlahir
perbuatan-perbuatan yang indah
menurut akal dan syariat dengan mudah, maka
sifat tersebut dinamakan akhlak yang baik, sedangkan jika darinya
terlahir perbuatan-perbuatan buruk,
maka sifat tersebut dinamakan
akhlak yang buruk.[8]
Pendidikan akhlak diartikan sebagai
latihan mental dan fisik yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk
melaksanakan akhlak berarti juga menumbuhkan personalitas (kepribadian) dan
tanggung jawab. Sebagai landasan firman Allah surat Ali Imran ayat 19:
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللّهِ الإِسْلاَمُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ
أُوْتُواْ الْكِتَابَ إِلاَّ مِن بَعْدِ مَا جَاءهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا
بَيْنَهُمْ وَمَن يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللّهِ فَإِنَّ اللّهِ سَرِيعُ الْحِسَابِ
"Sesungguhnya agama yang diridhai disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah amat
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada di antara mereka.
Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat
cepat hisab-Nya." (Q.S Ali Imran : 19)
Pendidikan akhlak merupakan system pendidikan
yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai
dengan cita-cita Islam karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai
corak kepribadian.[9]
Oleh karena itu Islam memedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik
duniawi maupun ukhrawi. Jadi, pendidikan
akhlak merupakan suatu proses mendidik, memelihara,
membentuk dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan berfikir baik yang bersifat formal maupun
informal yang di dasarkan pada
ajaran-ajaran Islam. Pada sistem pendidikan Islam
memberikan pendidikan tentang akhlaqul karimah
agar dapat mencerminkan kepribadian seorang muslim.
[1] Abd. Rahman Abdullah, Akktualisasi Konsep Dasar Pendidikan Pemikiran dalam
Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
UII Press, 2001), Cet. Ke I , hlm.
21-22.
[2] Tim Penyusun, Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai
Pustaka, 1999), Cet. Ke 10,hlm. 232.
[3] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: PT. Syamil Cipto Media, 2005),
hlm. 564.
[4] Syeikh Yusuf Al Kandahlawi, Muntakhab
Ahadist, (Yogyakarta: Ash-Shaff, 2006), hlm. 409
[5] Yatimin Abdullah, Studi Akhlak Dalam
Perspektif Al-Qur’an,
(Yakarta: Amzah, 2007), Cet. ke.I,
hlm. 54.
[6] Imam Al-Ghazali, Ihya ‘ulum al din, Jilid III, (Beirut: Dar Al
Fikri), hlm. 56.
[8] Ali Abdul Halim Mahmud, Akhlak Mulia,
(Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 61.
[9] Yatimin
Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif al Qur’an….., hlm. 54.