Friday, October 5, 2012

Makalah Manusia dan Cinta Kasih


PENDAHULUAN
Cinta lebih berarah yang abstrak lebih mudah dialami daripada dijelaskan (Ibnu Qoyim).
Cinta memang sebuah nama yang sangat simpel dan mudah diucapkan tapi tahukah apakah arti cinta tersbut sebuah fenomena yang luar biasa membuat yang sedih menjadi ceria, jahat menjadi baik, peperangan menjadi perdamaian, kebencian menjadi persaudaraan, pahit menjadi manis, luka menjadi sembuh, sakit menjadi sembuh.
Cinta mempunyai makna universal. Setiap insan mempunyai tanggapan sendiri tentang arti cinta dan setiap insan mempunyai tanggpan sendiri cara untuk mencintai.

MANUSIA DAN CINTA KASIH
1.      Makna Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.[1]
Kebanyakan orang melihat masalah cinta ini pertama-tama sebagai masalah dicintai, lebih daripada itu masalah yang dicintai yaitu masalah kemampuan orang untuk mencinta, maka masalahnya bagi mereka ialah bagaimana supaya dicintai. Setiap orang membutuhkan kebutuhan untuk mencinta dan dicintai.
Cinta bukanlah terutama hubungan dengan seseorang tertentu. Cinta adalah sikap, sesuatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan meuju sesuatu obyek cinta. Jika seorang pribadi hanya mencintai satu pribadi lain dan acuh tak acuh terhadap sesamanya yang lain, cintanya bukanlah cinta, tetapi ikatan simbolik atau egoisme yang diperluas.
Tetapi menyatakan cinta adalah suatu orientasi yang menunjukkan pada segalanya dan bukan kepada salah satu hal saja. Hal itu tidak berarti bahwa tidak ada perebdaan diantara tipe-tipe cinta berdasarkan obyeknya. 
Di dalam bukunya Habib Mustopo ada beberapa tipe-tipe cinta:
Ø  Cinta Persaudaraan  yaitu cinta diantara sesama, tetapi sungguh baik sebagai sesama, kita tidak selalu “sama” sejauh kita bersifat manusiawi, kita semua membutuhkan bantuan.
Ø  Cinta keibuan yaitu penguatan tanpa syarat terhadap hidup dan kebutuhan anak. Penguatan hidup anak mempunyai 2 segi, pertama ialah perhatian dan yang kedua tanggung jawab yang mutlak perlu demi pemeliharaan anak dan petumbuhannya.
Ø  Cinta erotis berbeda dengan kedua tipe cinta diatas, cinta erotis adalah peleburan , penyatuan dengan seorang pribadi lain, cinta ini tidak bersifat universal.
Ø  Cinta diri sendiri menurut Meister Eckhtart tentang topik ini: jika engkau mencintai dirimu maka engkau mencintai diri setiap orang lain, jika engkau mencintai semuanya sama, maka engkau mencintai mereka sebagai satu pribadi.
Ø  Cinta terhadap Allah : bentuk cinta akan allah tidaklah berbeda kalau bicara mengenai psikologi. Cinta itu berasal dari kebutuhan untuk mengatasi keterpisahan, untuk mencapai penyatuan, Di dalam agama, Allah adalah mempunyai sifat tertinggi, kebaikan yang di dambakan,dari sebab itu Allah tergantung pada apa yang paling didrindukannya oleh semua pribadi. kebaikan  cinta adalah rahmat, sikap religius adalah memeliki iman terhadap rahmat ini dan membuat diri kecil dan berdaya.[2]
Apabila dirumuskan secara sederhana, cinta kasih adalah perasaan kasih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan.[3]
2.      Cinta Menurut Ajaran Agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengungkan lewat lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan, cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.[4]
3.      Makna Kasih Sayang
Dalam kamus Bahasa Indonesia karangan W.J.S.Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Ada berbagai macam bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang dan yang disayangi.
Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari msing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertia, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
Kasih sayang dialami oleh setiap manusia, karena kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang, meskipun ada pula kelahiran anak tidak diharapkan, namun hal itu termasuk perkecualian. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, umumnya bukan lahir karena hasil kasih sayang.    
4.      Kasih Sayang dalam Keluarga
Bila percintaan pria-wanita diakhiri dengan perkawinan maka di dalam kehidupan berumah tangga, keluarga ini akan menemukan kebahagiaan mereka. Cinta yang semula hanya terbatas antara sepasang muda-mudi, kini berkembang dengan kasih sayang terhadap si Buyung yang mungil. Demikianlah sketsa hidup yang kita harapkan.
Zaman sekarang ini banyak orang merasakan bahwa kebahagiaan itu adalah suatu keadaan abstrak yang sulit dicapai. Memang seringkali manusia tidak dapat lolos dari kesulitan sosial atau ekonomi. Namun dengan membangun kasih sayang yang erat dalam keluarga maka setidak-tidaknya kita mempunyai suatu tempat damai dan teduh di tengah kemelutnya persoalan hidup.[5]

5.      Makna Kemesraan
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. 
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Kemesraan dapat membangkitkan daya kreatifitas manusia untuk menciptakan atau menikmati seni budaya,  seni sastra, seni musik, seni tari, seni lukis, dan sebagainya.

6.      Makna Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai, dan makna kehidupan yang sebenarnya. Penyebab hal itu terjadi adalah karena Tuhan pencipta semesta alam.
Kalau manusia cint akepada Tuhan, karena Tuhan sungguh Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang.
7.      Makna Belas Kasihan
Perbuatan atau sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. Manusia mempunyai potensi untuk belas kasihan,  misalnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang itu berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.

8.      Ungkapan Cinta Kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan: Aku cinta padamu. Ungkapan dengan tulisan, misalnya surat cinta, surat ibu kepada putrinya. Ungkapan-ungkapan lain selain dalam bentuk nyata, juga dalam bentuk karya budaya, misalnya seni suara, seni sastra, seni drama, film dan seni lukis.
Orang yang  mempunyai perasaan cinta kasih, hidupnya penuh gairah, banyak inisiatif, dan penuh kreatif. Bagi seniman perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya budaya sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat memetik nila-nilai kemanusiaan yang terungkap melalui karya budaya itu. [6]

PENUTUP
Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan.
Hubungan antara kebudayaan dan cinta kasih adalah bahwa dengan adanya cinta manusia dapat mewujudkan suatu kebudayaan. Karena kebudayaan berawal dari cinta. Misalnya seseorang yang cinta akan lukisan dapat menghasilkan seni lukis. Sedangkan seni termasuk sebuah kebudayaan.


DAFTAR PUSTAKA

Mawardi, Hidayati, Nur. 2004. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar (IAD-ISD-IBD). Bandung: CV Pustaka Setia
Mustopo, M. Habib. 1989. Ilmu Budaya Dasar, Surabaya: Usaha Nasional
Prasetya, Joko Tri. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta


[1] http://ipulord.blogspot.com/2010/10/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta.html (Diakses pada hari Sabtu, 15 September 2012 Pukul 10.45 Wib)
[2] M. Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar, (Surabaya: Usaha Nasional, 1989), hlm. 77-79
[3] Mawardi, Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar (IAD-ISD-IBD), (Bandung: CV Pustaka Setia, 2004), hlm. 167
[4] http://dofadroid.blogspot.com/2012/04/ibd-manusia-dan-cinta-kasih.html (Diakses pada hari Sabtu, 15 September 2012 Pukul 10.42 Wib)
[5] Joko Tri Prasetya, Ilmu Budaya Dasar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1998), hlm. 52-56
[6] Mawardi, Nur Hidayati, op.cit., hlm. 168