PENDAHULUAN
Umar
berkata,”Pelajarilah agama secara mendalam sebelum kalian menjadi pemimpin.”Abu
Abdillah berkata, ”sesudah kalian menjadi pemimpin.” Sesungguhnya para sahabat
Nabi tetap menuntut ilmu walaupun sudah tua.
Dengan adanya perkataan Umar dan Abu Abdillah
tersebut,maka dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai Hadits yang
menganjurkan untuk tekun/bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan hikmah. Disamping
itu, akan dijelaskan pula tentang keutamaan orang yang mengetahui dan mengajar.
HADITS-HADITS TENTANG PESERTA DIDIK
A. Tekun Dalam
Mencari Ilmu dan Hikmah
- Lafadz Hadits
(أ) عَنْ
عَبْدِاللهِ ابْنِ مَسْعُوْدِقالَ:قَالَ النَّبيُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ رَجُلُ اٰتاَهُ اللهُ مَالاَفَسُلِّطَ عَلَى
هَلَكَتِهِ فِي اْلحَقِّ وَرَجُلُ اٰتاَهُ اللهُ اْلحِكْمَةَ فَهُوَ يَقْضِي بِهاَ
وَيُعَلِّمُهَا (أخرجه الشيخان وابن
ماجه وهده رواية االبخري:كتاب العلم:باب لإغتباط في العلم والحكمة)
- Terjemah Hadits :
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah
SAW bersabda,”Tidak ada iri hati,kecuali kepada dua orang, yaitu orang yang
diberi Allah harta kemudian dipergunakannya dalam kebenaran, dan orang yang
diberi Allah hikmah (ilmu)
kemudian dipergunakannya dengan baik dan diajarkannya.”
- Uraian Lafadz Hadits :
حَسَدَ = maksudnya Ghibthah yaitu mengharapkan
seperti yang ada pada orang lain.
إِلاَّ
فِي اثْنَتَيْنِ =
(kecuali kepada dua orang), maksudnya sifat hasad (iri) tidak dibolehkan kecuali
kepada dua hal.
اْلحِكْمَةَ = segala sesuatu yang melindungi seseorang dari
kebodohan dan keburukan.
- Nilai Tarbawi Hadits.
- Sebagai peserta didik hendaknya bersungguh-sungguh atau tekun dalam mencari ilmu baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan,
- Peserta didik diserukan agar menjadi ilmuan/orang yang pintar sebelum ia menikah atau menjadi pemimpin,
- Peserta didik tidak diperbolehkan iri hati kepada orang lain kecuali dalam dua hal yaitu ilmu dan kebaikan,
- Peserta didik diserukan untuk berlomba-lomba belajar / menuntut ilmu dalam suatu kebaikan,
- Sebagai peserta didik apabila telah mendapatkan ilmu, maka hendaknya ilmu tersebut dipergunakannya dengan baik dan diajarkannya kepada orang lain.
B. Keutamaan Orang Yang
Mengetahui Dan Mengajar
a) Lafadz Hadits
(ب) عَنْ
أَبِي مُسَى عَنِ النَّبِىّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَثَلُ
مَابَعَثِنيِ اللهُ بِهِ مِنَ اْلهُدَى وَاْلعِلْمِ كَمَثَلِ اْلغَيْثِ اْلكَثِيرِ
أَصَابَ أَرْضاَفَكاَنَ مِنْهاَنَقِيَّةُ قَبِلَتِ الماَءَ فَأَنْبَتَتِ
الْكَلَلأَ وَاْلعُشْبَ الكَثِيرَ وَكَانَتْ مِنْهاَ أَجَادِبُ أَمْسَكَتِ
اْلماَءَ فَنَفَعَ اللهُ بِهاَ النَّاسَ فَشَرِبُوْا وسَقَوْا وَزَرَعُوا
وَأَصاَبَتْ مِنْهَا طَائِفَةَ أُخْرَى إنّمَا هِيَ قِيعَانُ لاَ تُمْسِكُ مَاءَ
وَلاَ تُنْبِتُ كَلَلأَ فذَلكَ مَثَلُ مَنْ فَقُهَ فيْ دِينِ اللهِ ونَفَعَهُ مَا
بَعَثنيِ اللهُ بِهِ فَعَلِمَ وَعَلَّمَ وَمَثَلُ مَنْ لَمْ يَرْفَعْ بِذَلِكَ
رَأْساَ ولمْ يَقْبَلْ هُدَي اللهِ الَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ (أخرجه
الشيخان وأحمد وهده رواية البخري:كتاب العلم:باب فضل من علم وعلّم)
b) Terjemah Hadits :
Dari Abu Musa RA, Katanya Nabi SAW bersabda,”Perumpamaan
petunjuk dan ilmu pengetahuan, yang oleh karena itu Allah mengutus aku untuk
menyampaikannya,seperti hujan lebat jatuh ke bumi; bumi itu ada yang subur,menyerap
air,menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput - rumput yang banyak.Ada pula yang
keras tidak menyerap air sehingga tergenang, maka Allah memberi manfaat dengan
hal itu kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum(binatang ternak dan
sebagainya),dan untuk bercocok tanam. Ada pula hujan yang jatuh kebagian yang
lain,yaitu diatas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan
rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama,yang mau memanfaatkan
sesuatu yang oleh karena itu Allah mengutus aku menyampaikannya, dipelajarinya
dan diajarkannya. Begitu pula perumpamaan orang yang tidak mau memikirkan dan
mengambil peduli dengan petunjuk Allah, yang aku diutus untuk menyampaikannya.
c) Uraian Lafadz Hadits
اْلهُدَى
= petunjuk yang mengantarkan kepada yang diinginkan
اْلعِلْمِ
= pengetahuan tentang dalil-dalil syariah
قِيعَانُ = tanah datar
yang licin dan tidak bisa menumbuhkan tumbuh-tumbuhan
فَقُهَ
= menjadikan dia sebagai orang yang mengerti dan memahami.
d) Nilai Tarbawi Hadits
- Seseorang atau peserta didik dianjurkan untuk menuntut ilmu dengan segera, artinya tidak menunda-nunda waktu.
- Dengan ilmu agama kita bisa menghidupkan hati seseorang yang mati/keras, seperti hujan menghidupkan tanah yang mati,
- Orang / peserta didik yang alim hendaknya mengamalkan ilmunya dan mengajarkannya kepada yang lain sehingga ilmunya tersebut dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
PENUTUP
Demikianlah
pembahasan singkat dari makalah kelompok kami.Dari uraian makalah tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut :
- Sebagai peserta didik hendaknya bersungguh-sungguh atau tekun dalam mencari ilmu baik ilmu agama maupun ilmu pengetahuan.
- Sebagai orang yang alim/pintar hendaknya ia mengajarkan dan mengamalkan ilmunya tersebut kepada orang lain agar ilmu yang diperoleh bisa bermanfaat.