Tuesday, April 10, 2012

Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam

Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam

1.      Fungsi bimbingan dan konseling Islam
Fungsi bimbingan dan konseling Islam ditinjau dari kegunaan atau manfaat, ataupun keuntungan-keuntungan apa yang diperoleh melalui pelayanan tersebut. Fungsi-fungsi bimbingan dan konseling Islam dikelompokkan menjadi empat :
1) Fungsi preventif : yakni membantu individu menjaga atau mencegah timbulnya masalah bagi dirinya.
2)  Fungsi kuratif atau korektif : yakni membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.
3)   Fungsi preservatif : yakni membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi yang semula tidak baik (mengandung masalah) yang telah menjadi baik (terpecahkan) itu kembali menjadi tidak baik (menimbulkan masalah kembali.
4)  Fungsi developmental atau pengembangan ; yakni membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah baginya.
2.      Tujuan bimbingan dan konseling Islam
Tujuan umum bimbingan dan konseling Islami secara implisit sudah ada dalam batasan atau definisi bimbingan dan konseling Islam, yakni yang ingin dicapai dengan bimbingan dan konseling ialah mewujudkan individu menjadi manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Tujuan bimbingan dan konseling Islam yang dikemukakan oleh M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky adalah sebagai berikut :
1)  Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak, dan damai (muthmainnah), bersikap lapang dada (radhiyah), dan mendapatkan pencerahan taufik hidayah Tuhannya (mardhiyah)
2)  Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat baik pada diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan kerja maupun lingkungan sosial, dan alam sekitaranya.
3) Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong-menolong, dan rasa kasih sayang.
4)  Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya serta ketabahan menerima ujian-Nya.
Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung  dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan sesuai kompleksitas permasalah itu.
Dengan demikian tujuan bimbingan dan konseling Islam dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum seperti yang tersirat dalam definisi bimbingan dan konseling sedangkan tujuan secara khusus merupakan penjabaran dari tujuan umum yang berkaitan dengan permasalahan yang berhubungan langsung dengan masalah yang dihadapi individu.
Salah satu tujuan dari bimbingan dan konseling Islam adalah mengarahkan kepada individu untuk mempunyai mental atau jiwa yang sehat. Untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling Islam, maka dibutuhkan sebuah langkah operasional untuk mengarahkan individu untuk mempunyai mental atau jiwa yang sehat.
Salah satu tokoh dalam Islam yang membahas tentang problematika jiwa adalah Al-Ghazali. Ia secara terperinci telah menjelaskan tentang jiwa dan bagaimana mengobati problematika yang berkaitan dengan jiwa. Kedua masalah tersebut dibahas dalam bab keajaiban hati dan riyâdhah al-nafs. Di dalam kajian tersebut Al-Ghazali tidak hanya menjelaskan tentang perilaku manusia, tetapi juga memberikan terapi penanggulangan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan perilaku manusia.