Sunday, June 3, 2012

Keluarga Sebagai Lembaga Pendidikan

1.     Pengertian keluarga
Keluarga dalam islam dikenal dengan istilah  usrah, nasl, ‘ali, dan nasb. Dalam pandangan antropologi, keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki tempat tinggal dan ditandai dengan kerja sama ekonomi, berkembang, mendidik, melindungi, merawat dan sebagainya. Inti keluarga adalah ayah, ibu, dan anak.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak mendapat didikan dan bimbingan serta sebagian besar kehidupan anak  itu ada dalam keluarga sehingga pendidikan itu banyak diterima oleh anak, yang pada akhirnya dapat mencetak seorang anak yang mempunyai kepribadian yang kemudian dapat dikembangkan dalam lembaga-lembaga berikutnya.

2.     Tugas keluarga dalam pendidikan.
Tugas utama keluarga dalam pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlaq dan pandangan hidup keagamaan. Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya dan dari anggota keluarga yang lain.
Adapun secara umum kewajiban orang tua pada anaknya adalah;
    1. Mendoakan anak-anaknya dengan doa yang baik dan jangan sekali-kali mengutuk anaknya dengan kutukan yang tidak manusiawi.
    2. Memelihara anak dari api neraka
    3. Menyerukan sholat pada anaknya
    4. Menciptakan kedamaian dalam rumah tangga
    5. Mencintai dan menyayangi anak-anaknya
    6. Mencari nafkah yang halal
    7. Mendidik anak agar berbakti kepada ayah dan ibu
    8. Menyusui sampai umur 2 tahun
Sedangkan menurut Al-Nahlawi kewajiban orang tua dalam pendidikan anaknya adalah:
                      1.            Menegakkan hukum-hukum Allah SWT kepada anaknya
                      2.            Merealisasikan ketentraman dan kesejahteraan jiwa keluarga
                      3.            Melaksanakan perintah agama dan perintah Rosullah SAW
                      4.            Mewujudkan rasa cinta kepada anak-anak melalui pendidikan

3.     Tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anak
Tanggung jawab keluarga terhadap anak-anaknya sangat besar, mulai dari kecil hingga mandiri/keluarga. Adapun dasar-dasar tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya meliputi:
  1. Adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak.
  2. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi kedudukan orang tua terhadap keturunanya.
  3. Tanggung jawab sosial yang menjadi bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa, dan negara.
  4. Memelihara dan membesarkan anaknya.
  5. Memberikan pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan anak kelak.
  6. memberikan pendidikan  agama dengan melatih dan membiasakan beribadah kepada Allah SWT dengan maksud menanamkan iman dan taqwa.
 4.     Fungsi dan peranan pendidikan keluarga:
  1. Pengalaman pertama masa kanak-kanak
Dalam keluarga anak mulai mengenal kehidupan di dunia. Ia mulai belajar menanggapi dunia luar, berinteraksi dengan teman dan beradaptasi dengan lingkungan. Karena seorang anak yang baru lahir bagaikan meja lilin berwarna putih (tabularasa), sehingga tergantung pada keluarga itu dalam menciptakan karakter anak. Nabi Muhammad bersabda: 
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka orang tualah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.(Shohih Bukhori)
  1. Menjamin kehidupan emosional anak
Suasana dalam keluarga merupakan suasana yang meliputi rasa cinta dan simpati yang sewajarnya, suasana yang aman dan tentram. Untuk itulah melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa kasih sayang dapat terpenuhi atau dapat berkembang dengan baik.
  1. Menanamkan dasar pendidikan moral.
Di dalam keluarga juga merupakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak. Biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai tauladan yang dapat dicontoh anak.
Segala nilai yang dikenal anak akan melekat pada orang-orang yang disenanginya dan dikaguminya, dan melalui inilah salah satu proses yang ditempuh anak dalam mengenal nilai.
  1. Memberikan dasar pendidikan sosial
Keluarga merupakan basis ter[enting dalam peletakan dasar-dasar pendidikan sosial anak, sebab pada dasarnya keluarga merupakan lembaga sosial resmi yang minimal terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Perkembangan benih-benih kesadaran sosial anak dapt dipupuk dalam kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong royong, bersama-sama menjaga ketertiban, kebersihan, dan keserasian dalam segala hal.
  1. Peletakan dasar-dasar keagamaan.
Dalam keluarga juga tidak kalah pentingnya dalam proses internalisasi dan transformasi nilai-nilai keagamaan dalam pribadi anak. Masa anak- anak adalah masa paling baik untuk meresapkan dasar-dasar hidup beragama dalam keluarga. Teknik yang paling tepat dalam proses pendidikan adalah teknik imitasi yaitu proses pembinaan anak secara tidak langsung misalnya ayah ibu membiasakan  hidup rukun, istiqomah beribadah di rumah dan di masjid sambil mengajak anak-anaknya sehingga sekaligus membina anak-anaknya untuk meniru hal-hal yang dilakukan orang tuanya.
Kenyataan membuktikan, anak yang sejak kecil tidak pernah dikenalkan dengan kegiatan keagamaan, maka setelah dewasa tidak perhatian terhadap kegiatan agama.

5.     Perbedaan corak pendidikan
Hasil pendidikan yang diberikan ayah dan ibu memiliki perbedaan. Seperti yang kita lihat;
Ayah merupakan sumber kekuasaan yang memberikan pendidikan anaknya tentang manajemen dan kepemimpinan yaitu sebagai penghubung keluarga dan masyarakat dengan memberikan pendidikan komunikasi terhadap sesamanya, memberiakan perasaan aman dan perlindungan sehingga ayah memberikan pendidikan sikap  tanggung jawab dan waspada. Di samping itu ayah sebagai hakim dan pengadilan dalam perselisihan yang memberikan pendidikan anaknya berupa sikap tegas, menjunjung keadilan tanpa memihak yang salah dan berlaku rasional dalam mendidik anaknya dan menjadi dasa-dasar pengembangan daya nalar dan intelek, sehingga menghasilkan kecerdasaan intelektual.
Ibu sebagai sumber kasih sayang yang memberikan sifat ramah tamah, ash, asih dan asuh kepada anaknya. Disamping itu ibu sebagai pengatur kehidupan rumah tangga yang memberiakan pendidikan berupa keterampilan-keterampilan khusus dan sebagai penghubung antara individu yang dapat mendidik anaknya berupa hidup rukun, gotong royong, ukuwah, toleransi dan menciptakan suasana dinamis, harmonis, dan kreatif, serta sebagai pendidik bidang emosi anak yang dapat mendidik anaknya bberupa kepekaan daya rasa dalam memandang sesuatu yang melahirkan kecerdasan emosional.
Oleh karena itu ibu mempunyai peran utama dalam pembinaan pendidikan anaknya dalam keluarga. Jangan sampai kedudukan ibu menggantikan ayah, karena hal itu melanggar kodrat wanita dan merupakan pelanggaran terhadap hukum-hukum dasar pemberian Allah SWT serta merupakan penyimpangan dari tugas hidup manusia  yang mengakibatkan emansipasi wanita yang tidak sehat


Daftar Pustaka:
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Hasbullah. 2001. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo.
Ratnawati, Shinta. 2005. Keluarga Kunci Sukses Anak. Jakarta: Kompas Media Nusantara.